Wednesday, March 30, 2011

Atlantis: Benarkah ada atau tiada?!

Tadi my lecturer said about one of the losing civilization...KERAJAAN ATLANTIS...when he said it out, I felt really excited... want to know where is it? where is that the superior civilization? is it really great or just another faked up evidence?
then i found the link to getting know more about it...when i read on it, i felt there is still lack of facts to prove it is real...proper authorization...

bagaimana hendak merungkaikannya ya???

ini apa yg saya temui:

"Yang lebih menghebohkan lagi adalah penelitian yang dilakukan oleh Aryso Santos, seorang ilmuwan asal Brazil. Santos menegaskan bahwa Atlantis itu adalah wilayah yang sekarang ini disebut Indonesia.
Dalam penelitiannya selama 30 tahun yang ditulis dalam sebuah buku “Atlantis, The Lost Continent Finally Found, The Definitifve Localization of Plato’s Lost Civilization” dia menampilkan 33 perbandingan, seperti luas wilayah, cuaca, kekayaan alam, gunung berapi, dan cara bertani, yang akhirnya menyimpulkan bahwa Atlantis itu adalah Indonesia. Sistem terasisasi sawah yang khas Indonesia, menurutnya, ialah bentuk yang diadopsi oleh Candi Borobudur, Piramida di Mesir, dan bangunan kuno Aztec di Meksiko.

Santos menetapkan bahwa pada masa lalu Atlantis itu merupakan benua yang membentang dari bagian selatan India, Sri Lanka, Sumatra, Jawa, Kalimantan, terus ke arah timur dengan Indonesia (yang sekarang) sebagai pusatnya. Di wilayah itu terdapat puluhan gunung berapi yang aktif dan dikelilingi oleh samudera yang menyatu bernama Orientale, terdiri dari Samudera Hindia dan Samudera Pasifik."

Kerajaan ini dikatakan hilang apabila berlakunya letusan gunung berapi maha hebat sehingga menenggelamkan tamadun unggul itu.....

"Sedangkan menurut Plato Atlantis merupakan benua yang hilang akibat letusan gunung berapi yang secara bersamaan meletus. Pada masa itu sebagian besar bagian dunia masih diliput oleh lapisan-lapisan es (era Pleistocene). Dengan meletusnya berpuluh-puluh gunung berapi secara bersamaan yang sebagian besar terletak di wilayah Indonesia (dulu) itu, maka tenggelamlah sebagian benua dan diliput oleh air asal dari es yang mencair. Di antaranya letusan gunung Meru di India Selatan dan gunung Semeru/Sumeru/Mahameru di Jawa Timur. Lalu letusan gunung berapi di Sumatera yang membentuk Danau Toba dengan pulau Somasir, yang merupakan puncak gunung yang meletus pada saat itu. Letusan yang paling dahsyat di kemudian hari adalah gunung Krakatau (Krakatoa) yang memecah bagian Sumatera dan Jawa dan lain-lainnya serta membentuk selat dataran Sunda."


Allah SWT telah memberitakan di dalam Al-Quran, Surah Al-mukmin,ayat ke 21 bermaksud:

“Tidakkah mereka menjelajah di bumi, lalu mereka memperhatikan bagaimana akibat orang-orang yang ada sebelum mereka, yang kekuatannya lebih hebat dari mereka, yang mendirikan benteng-benteng di atas bumi, kemudian Allah membinasakan orang-orang itu kerana dosa-dosanya” (40:21).

Kita juga tidak boleh terlepas pandang kemungkinan ada hubungan antara peradaban Kota itu dengan kisah banjir besar yang pernah berlaku dalam sejarah kehidupan manusia seperti yang diterangkan dalam sejarah dan kitab-kitab lama berhubungan dengan banjir dahsyat yang terjadi waktu itu menyebutkan:

“Banjir meluap dan menggenang selama 40 malam, air pasang menuju atas, perahu mengambang dari atas permukaan bumi”. “Arus air meluap dahsyat di atas permukaan bumi, seluruh pegunungan tergenang oleh air pasang”. “5 bulan kemudian, perahu berhenti di atas Gunung Ararat; dan setelah 4 bulan berlalu, ketika daratan sudah kering, Nabi Nuh pun meninggalkan perahunya.”

Waktu itu banjir dahsyat sekaligus disertai dengan perubahan daratan dan secara total menghancurkan seluruh peradaban manusia di muka bumi, hanya sebahagian kecil manusia yang dapat menyelamatkan hidupnya. Sejumlah besar bekas peninggalan prasejarah yang belakangan ini ditemui arkeologist, seperti daratan Atlantis, budaya Yunani, bangunan di dasar laut dan sebagainya berkemungkinan besar tenggelam kerana banjir dahsyat waktu itu. Ada yang menganggarkan banjir dahsyat itu berlaku sekitar 5,000 tahun yang lalu, mengikuti perkiraan ahli astronomi, perahu Nabi Nuh mulai dibuat pada 2465 SM dan hujan mulai turun pada 2345 SM.

Setelah perahu Nabi Nuh mendarat di gunung Ararat, maka bermula lah kehidupan baru manusia. Mereka yang terselamat mulai tersebar. Begitu juga binatang-binatang. Biji-biji tanaman kembali disemaikan.Oleh Kerana dianggap melahirkan generasi baru manusia setelah Nabi Adam, Nabi Nuh mendapat gelar The Second Father of Human Being –Bapak Manusia Kedua.Dari generasi inilah, kebudayaan dan peradaban manusia dikembangkan semula. Selain di kawasan Ararat, juga di Mesopotamia yang ribuan tahun kemudian menjadi pusat kejayaan Babilon.

marilah bersama kita rungkaikan tragedi kehilangan ketamadunan ini....

No comments:

Post a Comment